Sholat lima waktu merupakan bagian tak terpisahkan dari jati diri dan
aktifitas keseharian seorang muslim. Ia merupakan kewajiban yang telah
ditentukan waktunya. Rasulullah sendiri memberikan contoh dan memperinci
waktu sholat lima waktu ini berdasarkan pergerakan matahari yang dapat
dilihat dengan mengamati bayangan di siang hari maupun warna langit di
malam hari.
Cara penentuan jadwal sholat dengan melihat secara
langsung tanda-tanda di alam tersebut berlangsung beberapa dasawarsa
lamanya hingga ditemukannya sebuah perangkat canggih bernama Astrolabe. Perangkat ini bisa diibaratkan semacam komputer kecil yang dapat dipakai untuk menentukan jadwal sholat pada setiap hari selama setahun.
Bentuk
astrolabe adalah seperti gambar di atas. Ia terdiri dari beberapa
lempeng logam dengan fungsi tertentu. Ada jarum penunjuk dan lempeng
dalam yang bisa diputar dan lempeng luar yang tetap.
Astrolabe
telah digunakan oleh kaum muslimin sejak abad ke-7 masehi sebagai
penyerapan dan penyempurnaan dari alat serupa peninggalan Yunani. Pada
abad ke-8, alat ini telah menjadi alat penentu waktu sholat yang umum
dipakai di semua wilayah islam. Tidak jarang, para muadzin berpedoman dengan alat ini dalam menyerukan adzan. Sementara itu, sebuah lembaga baru bernama Al Muwaqit umum dibentuk sebagai bagian dari dewan masjid. Al Muwaqit bertugas membuat jadwal sholat dan kalender islam selama setahun. Di sini, alat astrolabe memegang peranan sangat penting untuk mengetahui pergerakan matahari dari hari ke hari.
Berikut ini adalah gambar salah satu lempeng astrolabe
yang digunakan untuk menentukan waktu sholat. Ini merupakan peninggalan
dari Syria dari abad ke-13 masehi. Terlihat ada garis-garis dengan
palang-palang kecil yang menunjukkan waktu sholat.
Selain
sebagai penentu jadwal sholat, alat ini juga bisa digunakan untuk
membuat kalender, menentukan posisi planet-planet dan bintang-bintang,
ataupun memprediksi cuaca. Sejalan dengan perkembangan islam dan seni
artistik, astrolabe menjadi perangkat dengan simbol sosial dan keilmuwan
yang tinggi. Ia dibuat dengan indah dan ketelitian tinggi dan bisa
disebut sebagai maha karya kaum muslimin di jamannya.
Kapankah kita memiliki mahakarya semacam ini????
Sabtu, 10 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar